To be old and wise, you must first be young and foolish.

Sunday, 15 February 2015

If I were about to ask, there are so many questions in my mind.
Why can’t you look into my eyes?
Why don’t you smile back?
What do you feel that time? How do you feel now?
What do you see me as?
Do you hate me? do you think I hate you ?
Why do you look down? are you embarrassed ? or just awkward ?
Do you want to talk to me? or you just want to run away ?
Do I leave one memory in your heart? or I’m just a nobody to you ?
Do you ever think we could be together? do you hope so ? or you don’t want to ever think about it ?
Do I have a chance?


But some question, would be better left unanswered.

Monday, 5 January 2015

Only she can understand herself.

Only she knows how hard she tried to make everyone happy.

But eventually, she left out herself. She forgot about her.

But when she realized that she's the one that is responsible towards her own happiness, people hate her.

They hate her when she said no.
They hate her when she defended herself.
They hate her.

And how can she be happy. When the world hates her?


Saturday, 28 December 2013

.

aku sendiri.
kamar kosong.
teman-teman bilik keluar
kata mereka hendak belajar.

hanya aku sendiri di kamar ini.
ditemani bunyi motorsikal yg lalu lalang
nun jauh dijalanan

kurenung ke luar tingkap
cahaya lampu neon menerangi gelapnya malam
keberadaan bulan tidak dapat  dipastikan
pandanganku terlindung dek ranting2 pohon
aku di aras empat

ahhh
aku sendiri lagi
sudah lama tidak rasa berteman
sudah lama tidak berbual panjang
tentang hidup , tentang cinta, tentang ragam manusia

apa aku harus melalui tahun-tahun yg panjang
dengan menyendiri
atau patut aku topengkan mukaku
untuk bersama-sama yg lain ?

ahhh
apa tiada sesiapa yg sudi
bersahabat seadanya aku

nampaknya harus sendiri
buat masa ini
aku masih berharap ada yg sudi bertandang
cuma mungkin belum sekarang.

Sunday, 8 December 2013

Pemuda buku

Katanya orang berilmu
itu mulia.
Katanya orang berjuang menuntut ilmu
itu lebih mulia.

Tapi kenapa nasib kita
anak-anak muda bangsa
di anaktirikan
oleh yang sepatutnya
membela ?

Di mana kata-kata yang menyanjung
seorang pemuda yang memeras keringat
memegang pena
mengikut sang guru ?

Katanya orang berilmu
itu mulia.
Katanya orang yang berjuang menuntut ilmu
itu lebih mulia.
Tapi kini katanya,
mereka yang menadah  kata-kata pendidik itu
sekadar hidup dipenuhi
naskhah-naskhah tebal.

Kata siapa itu ?
Kata mereka
yang dahulunya membela.

Thursday, 22 August 2013

#Pray for Egypt#

kufikirkan buat kali yang seribu
pertumpahan darah yang berlaku
lawannya bukan jauh berbatu-batu
tapi mungkin jiran yang biasa kulihat di muka pintu.

kanak-kanak dulu bermain diluar
menyepak bola disingsingkan seluar
sering juga tidak berbaju
kini matinya tidak dimandikan
tidak juga dikapankan
kerana syahidnya mereka
tidak mampu dituntut sesiapa.

apakah pertempuran melawan kebatilan
mampu peroleh kemenangan 
apa tanah air ini
kembali merasai keamanan

hanya tuhan yang tahu
apa kesudahan itu
beribu yang menadah tangan
mohon tegak tidak diturunkan.

Sunday, 16 June 2013

syair seorang hamba

Waktu terus berlalu
sedangkan dosa kian bertambah
Malaikat Maut datang bertamu
namun hati tetap lalai
Nikmat di dunia
hanyalah kepalsuan dan kerugian
Hidup di dunia
adalah muhal dan batil.

Ku fikirkan hari perhimpunan dan Kiamat
juga tertanamnya pipiku di bawah pusara
sendirian tanpa teman, setelah mulia dan jaya
tubuhku tergadai dengan tanah liat
Ku renung panjang dan lebarnya hisab
juga hinanya makamku waktu diberi Kitab
Namun harapanku kepada Engkau
Wahai Tuhanku
Wahai Penciptaku
Engkau ampunilah kesalahanku...


-Mukashafah Al-Qulub

Wednesday, 12 June 2013

That rotten Tooth.

Assalamualaikum :)


    dahulu tatkala aku menangis apabila sakit gigi abahlah hero. hero gigi yang datang tanpa perlu senjata-senjata mainstream dan brutal seperti machinegun, M16 atau perisai Captain America, tapi cukup dengan hanya seutas benang. gigi susu kecilku dicabut dengan kuat, tegas sekali. tapi penuh kasih sayang membuatkan kesakitan itu hilang dengan hilai tawa manja bersama-sama si ayah.

    kirakira dua belas tahun sudah berlalu dan gigiku kini cukup 32 batang tersusun rapi dengan tunjang-tunjang yang kuat dan masih utuh berkat kuasa Allah dan tidak lupa leteran umi  agar diri ini  membuat temu janji dengan berus gigi dan colgate setiap malam sebelum tidur. hari demi hari , tahun datang silih berganti. gigi susu pergi satu demi satu. gigi kekal datang berbakti untukku. gigi bongsu juga turut bertandang. walaupun datangnya sakit tidak diundang.

    gigi pergi umur yang datang. aku semakin dewasa. abah semakin tua. giginya semakin longgar. walau semangatnya masih kental. tapi semangat sahaja tidak berguna. apabila gigi sakit badan juga merana. seperti musuh dalam selimut. gigi buruk perlu dicabut.

   disitu. disitulah peranan aku. dahulu aku anak kecil, sakit minta diubat. takut minta dipujuk. tatkala aku sakit gigi, umi dan abah bersamaku. biasalah anak kecil. kini tiba giliran aku pula membalas jasa.

    pagi hari ini, abah menyuarakan keinginannya untuk melepaskan giginya yang sakit sudah dua hari. peliknya dia mengajak aku. tapi bukan straight to the point. katanya aku perlu ikut , disuruhnya aku ikut untuk bayar bil astro. aku menurut. kenapa dgn aku ni ? dari tadi tulis rhymes jaa, merapu, dah stop.

 
   jadi aku membawa abah ke sebuah klinik gigi di bandar. sementara menunggu nama abah dipanggil kami borak2 tentang karier dentist ni, boring punya tajuk. kami sepakat apabila abah dipanggil masuk aku juga ikut masuk ke dalam bilik doktor. bila nama abah dipanggil, kami sama-sama masuk. kulihat wajahnya takut-takut. aku mengenggam tangan abah, tersenyum, kuberi kata-kata semangat. " relax bah, kejap je. "


   kenangan waktu kecil meresap ke dalam hati seperti sang bayu yang bertiup lembut. abah baring di atas kerusi khas dan doktor bersiap sedia dengan peralatannnya. aku duduk dibangku berhampiran abah, cukup untuk abah sekadar menjenguk kearahku untuk memastikan aku ada disitu.sekali abah mengerling, aku senyum lebar tanda semangat.

 dalam hati aku, bahagia. masih aku diberi peluang seperti ini, walaupun sedikit tetapi aku rasa berguna untuk bapaku. syukur kepada Allah, aku diberi anugerah seorang bapa yang sangat menyanyangi aku. dan syukur kepada Allah, masih sempat aku menatap wajahnya setiap hari. Alhamdulillah. i thank Allah. because this one man, truly loves me. walaupun masih awal, Selamat Hari Bapa.